Asal Kata “Error” dan “Onani”

Tanpa mengurangi kesucian bulan Ramadhan, sebab walaupun saya mempostingkan ini pada saat bulan yang penuh kemuliaan tentang “Onani” atapun semacamnya yang mungkin dianggap tabu, bukan berarti saya menghina ataupun merendahkannya. Maka, perkenankanlah saya untuk mengutip apa yang tertulis dalam novel “Sama” karya Ayu Utami. Sebuah novel yang bagi saya sangat bebas dan sarat akan idealisme.

Image

“… Yehuda juga mempunyai seorang menantu dikala rambutnya telah memutih. Namu putra sulungnya, Er, berbuat salah sehingga Tuhan murka dan mencabut nyawanya. Maka istrinya, Tamar, menjadi janda. Sesuai adat istiadat Yehuda lalu menikahkan putra keduanya kepada perempuan itu, agar melahirkan keturunan bagi abangnya. Namun Onan, si adik, tidak mau meneruskan keturunan atas nama kakaknya. Maka setiap kali ia menghampiri istrinya, dibiarkannya maninya terbuang ke tanah, karena ia tahu anak yang lahir akan menjadi milik abangnya. Namun yang ia lakukan itu keji dimata Tuhan, maka Tuhan membunuh lelaki itu juga. Tamar menjadi janda untuk kedua kalinya. (Ini etimologi kata “eror” dan “onani)  …”

Bagi anda yang belum mengetahui arti dari onani sendiri, onani adalah masturbasi. Dimana seseorang melakukan tindakan untuk memuaskan hasrat seksnya tanpa melakukan hubungan badan dengan lawan jenisnya. Onani dapat dilakukan dengan menggunakan tangan kosong atau dengan menggunakan bahan tambahan, seperti sabun misalnya. Dalam psikologi perkembangan onani ini dikategorikan sebagai perilaku penyimpangan seks atau abnormal. Jadi, apabila anda suka melakukan onani, berarti anda termasuk orang yang menyimpang atau abnormnal.

One thought on “Asal Kata “Error” dan “Onani”

Leave a comment